PENDIDIKAN DINI KEBANGSAAN DAN NASIONALISME SD BIAS SEMARANG

Berjiwa nasionalisme dan patriotisme merupakan hal fundamental dalam beragama, berbangsa dan benegara. Mengingat Indonesia adalah negara kesatuan sebagaimana yang dijelaskan pada Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 yang menyatakan; Negara Indonesia adalah Negara Kesatuan yang berbentuk Republik. Berdasarkan Pasal 37 UUD 1945, bentuk negara kesatuan tersebut merupakan harga mati yang tidak dapat diubah. Seseorang yang memiliki jiwa nasionalisme tinggi jika diajarkan dalam islam yang dikenal dengan sebuah pepatah yang berbunyi : hubbul wathani minal iman (cinta tanah air adalah bagian dari iman). Ini ditegaskan dalam Al Quran yang menghendaki perubahan agar dilakukan oleh masyarakat. QS. 13:11:

“Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka
merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”

Berjiwa nasionalis penting bagi kehidupan di masyarakat yang plural di Indonesia, tidak hanya bagi orang dewasa, tapi juga bagi anak anak. Oleh karenanya pendidikan dini nasionalisme dan kebangsaan perlu diajarkan juga pada anak anak agar mereka bisa bersikap dengan didasari kecintaan mereka pada negara melalui koridor koridor syariah. Nilai nilai nasionalisme yang diajarkan pada anak tidak selalu tentang cerita sejarah, perjuangan para pahlawan ataupun kegemilangan kemerdekaan jaman dahulu, namun pendidikan nasionalisme juga bisa berbentuk berkhidmat pada lambang negara pancasila dan bendera merah putih seperti pada kegiatan upacara. Pendidikan seperti ini sebagaimana yang diterapkan pada Sekolah SD Bina Anak Sholeh (BIAS) Semarang sebagai salah satu sekolah islam di Semarang yang senantiasa mengadakan upacara pada hari senin. Kegiatan upacara Sekolah BIAS Semarang dilaksanakan di depan halaman SD BIAS Semarang yang diikuti oleh seluruh anak-anak (siswa) dan para Ustad/ah SD BIAS Semarang. Pada kegiatan upacara tersebut, ustadz/ah membagi jobdesk kepada anak anak untuk menjadi petugas upacara, kemudian anak anak yang diberikan amanah menjadi petugas upacara diberikan pengarahan terkait dengan pelaksanaan upacara. Ustadz/ah mengarahkan anak untuk berbaris sesuai dengan jenjang kelasnya dan upacara hari senin pun siap dilaksanakan. Hal ini juga menjadi indikator keberhasilan pendidikan nasionalisme dan kebangsaan, pasalnya setiap anak diminta dan diberi amanah. Dengan begitu rasa tanggung jawab seorang anak lambat laun akan tumbuh hingga menginjak usia dewasa nantinya. Selain itu, pendidikan nasionalisme juga dapat diimplementasikan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Hal inilah yang sehari hari dilakukan di lingkungan SD BIAS Semarang sebagai bentuk kecintaan pada negara Indonesia dan selalu diajarkan pada materi pembelajaran di kelas.

Dengan kegiatan upacara hari senin tersebut, diharapkan dapat menjadi pondasi dasar bagi seluruh siswa dan ustadz/ah di BIAS Semarang dalam melakukan tugasnya sebagai warga negara Indonesia yang baik serta dapat berdampak sosial di masa depan bagi anak anak siswa SD BIAS Semarang.